Light and Shadow ~ Chapter 03
Previous Chapter | Index | Next Chapter
“Halo,
Eru.. akhirnya kita bertemu,” sesosok cahaya yang hangat memanggil Eru, dan
cahaya tersebut mendekati nya.
“Siapa?”
Eru yang masih membiasakan matanya untuk melihat di dalam cahaya tersebut,
kesusahan melihat sosok tersebut.
“Aku
adalah spirit yang tinggal di dalam liontin itu, namaku Light,” akhirnya
sesosok itu menunjukkan dirinya di hadapan Eru, seorang wanita dengan rambut
berwarna pirang panjang yang ikal, berkulit putih, memiliki telinga yang
runcing seperti elf, dan menggunakan sebuah tiara kecil di rambutnya. Wanita
tersebut sangat cantik dengan balutan baju putih emasnya serta memengang sebuah
tongkat kecil berhiaskan batu ruby diatasnya.
“Light?
Spirit?”
“Ia,
aku adalah pelindungmu Eru, ingatlah kembali seluruh ingatanmu yang
terlupakan,” Light berjalan semakin dekat dengan Eru dan berjalan seperti
hendak merasuki Eru, dan seluruh cahaya tersebut seakan terhisap masuk ke dalam
Eru.
Saat
itu juga kembali ke realita dimana monster hendak mencakar Eru, namun ternyata
akibat cahaya yang dikeluarkan Eru itu, menyebabkan monster tersebut lenyap
tanpa sisa. Eru yang saat itu terbaring pingsan, langsung tersadar dan dipapah
oleh Loan.
“Eru,
Eru, kamu baik-baik saja?” Loan yang sangat khawatir dengan adiknya tersebut
merasa sedikit lega karena Eru telah sadar.
“Kak
Loan.., aku..,” Eru berusaha untuk duduk, di tangannya ada sebuah tongkat kecil
seperti yang dipegang oleh Light, “.. aku telah mengingat semuanya,” air mata
pun membanjiri pipi Eru, “Hiks.. hiks,”
“...,”
Loan yang tidak tau harus berbuat apa memeluk Eru yang sedang menangis dan
mengusap kepalanya, “Eru, ayo kita pulang dulu,”
Loan
dan Eru kembali ke kediaman Fazte, disana mereka disambut oleh Lisanna dan
George yang khawatir akan kedua anaknya itu.
“Apa
yang terjadi?” Tanya Lisanna yang heran karena Eru terlihat murung dan matanya
sedikit membengkak akibat menangis.
“Apa
yang terjadi di pasar itu Loan, kenapa monster tersebut tiba-tiba hilang?”
George yang melihat kejadian tersebut dari depan rumahnya, dimulai dari
munculnya monster raksasa, lalu cahaya dan monster tersebut menghilang.
“Ayahanda,
ibunda, .. Eru telah mengingat semuanya,” kata Loan dengan wajah serius.
“!!”
Lantas Lisanna dan George pun tersentak kaget, “Ayo kita masuk dulu
anak-anakku,”
Mereka
masuk ke dalam rumah dan berkumpul di ruang kerja George, mereka berempat duduk
disana dengan wajah serius dan hening.
“..Eru,
.. kalau kamu tidak keberatan, bisakah kamu ceritakan semua tentang ingatanmu?”
George memecah keheningan tersebut.
“..
Baik, ayah.. aku akan berusaha untuk menceritakannya,”
Eru
akhirnya menceritakan semua kejadian yang ia lalui di kerajaan Symphnoph, mulai
dari kekuatannya untuk teleportasi, pertemuannya dengan Ash, liontion yang
bersinar, perjodohannya dengan bangsawan dari ibukota wilayah Venti, anting
Shadow yang didapatnya dari Ash, serta kejadian dimana kotanya diserang oleh
seorang anak kecil yang tidak tahu darimana asalnya. Dan saat ayah dan ibunya
meninggal di hadapannya, yang membuat liontinya mengeluarkan cahaya, dan dia
pun kehilangan kendali teleportasinya.
“Cahaya
itu muncul karena Light melindungiku, dan Light membawaku ke tempat yang aman,”
airmata pun keluar lagi dan membasahi pipi Eru karena mengingat kejadian ayah
dan ibunya yang meninggal.
“..
Eru,” Lisanna pun memeluk Eru karena merasa iba karena ayah dan ibunya
meninggal tepat di depan mata seorang anak berumur 12 tahun saat itu.
“Jadi
begitu.., raja dan ratu telah meninggal,” George pun tidak tahu harus bilang
apa.
“Eru,
kotamu menjadi es karena kekuatanmu juga?” Loan akhirnya angkat bicara
“Itu,
Light yang melindungi kotaku sampai waktunya telah tiba untuk aku kembali
kesana, dan dia bilang ini adalah saat yang tepat untukku kembali kesana,”
“Kembali
untuk apa?”
“Aku
juga tidak tau, Light hanya berkata, dia sudah mulai bergerak, aku tidak tau
apa maksudnya,”
“Kamu
akan kembali ke kotamu?”
“Ia,
kak Loan, secepatnya.., aku juga ingin mengubur semua orang-orang tercintaku
disana,” lalu Eru pun beranjak dari kursi tempat dia duduk, “Aku mau
bersiap-siap, ayah, ibu, kak Loan, terima kasih telah merawatku selama ini,”
kata Eru sambil tersenyum.
“Apa
kamu mau langsung pergi saat ini juga Eru?” kata Lisanna seakan tidak rela anak
perempuannya pergi dari dia dengan cepat, “Apa tidak bias diundur hingga
besok?”
“Maaf
ibu, tapi sepertinya hal itu tidak bisa, aku harus pergi secepatnya,” Walaupun
Eru sayang dengan ibunya yang telat merawatnya selama 5 tahun ini, tapi Eru harus
segera kembali ke kotanya karena Light telah memperingatinya untu bergerak
cepat.
Eru pun
keluar dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.
“Ayahanda,
ibunda..,” belum sempat Loan menyelesaikan kalimatnya, ayahnya, George langsung
berkata
“Pergilah
Loan, jaga Eru,”
“Ayahanda..,”
ayahnya mengerti bahwa Loan menganggap Eru sebagai adik kandungnya sendiri, dan
dia ingin melindungi adiknya tersebut.
Eru
yang telah selesai bersiap-siap, keluar dari kamarnya dan menuju ke pintu
keluar. Di pintu keluar rumah, George, Lisanna, dan Loan telah menunggu Eru.
Loan telah mempacking barang-barangnya juga dan membawa rapiersnya.
“Eru,
aku akan ikut denganmu,”
“Kak
Loan...,” Eru pun memeluknya, “Terima kasih,”
Akhirnya
mereka pamit dengan orangtuanya, dan diluar telah hadir seluruh penduduk
Aquatic Palace untuk mengantar kepergian Eru dan Loan.
“Kami
mendengar bahwa kamu akan kembali ke kotamu Eru?” bibi Ruu lah yang menyapa Eru
saat dia hendak pergi itu.
“Ia
bibi,” Lalu bibi Ruu mengeluarkan sesuatu dari kantong baju nya.
“Ini
buatmu Eru, jimat ini akan melindungi mu,”
“Terima
kasih bibi,” Eru pun menerimanya dengan senang hati.
Dan
akhirnya dimulailah perjalanan Eru dan Loan menuju ke kota Symphnoph. Untuk
keluar dari wilayah Nymph hanya ada satu jalan yaitu menuju ke pelabuhan yang
terletak di tenggara Aquatic Palace. Karena kepulauannya yang dikelilingi oleh
air terjun tanpa batas, pelabuhan tersebut adalah satu-satunya pintu masuk dan
keluar.
Pelabuhan
wilayah Nymph dilengkapi dengan pertahanan yang kuat sehingga wilayah tersebut
aman dari serangan musuh. Maka dari itu, wilayah Nymph tidak akan terjatuh ke
tangan Shadow.
Namun
ada satu hal yang menjadi kelemahan, wilayah Nymph lemah terhadap serangan
udara, karena mereka merupakan negara air, maka pertahanannya yang paling kuat
hanya di air. Walaupun di sekitar kepulauan wilayan Nymph dikelilingi dengan
gunung tinggi, tetap saja ada 1 titik lemah pada gunung tersebut, yaitu pada
wilayah di dekat sungai Nymph.
Perjalanan
menuju ke pelabuhan akan memakan waktu sekitar 1 hari lebih dengan berjalan
kaki, dalam perjalanan pun banyak monster yang menyerang Eru dan Loan. Selama
perjalanan Loan selalu melindungi Eru karena dia belum mahir dalam berpedang
maupun magic. Dan hari pun sudah sore..
“Kak...,”
kata Eru lirih.
“Ya,
kenapa Eru? Kamu lelah? Mau istirahat dulu?” Eru mengeluarkan tongkat kecil
yang diberikan oleh Light kepadanya.
“Aku
akan mencoba mempelajari ini.., selama perjalanan aku merasa kak Loan selalu
melindungiku dari monster, aku ga mau menjadi beban untuk kak Loan,” kata Eru
cemberut. Dan Loan langsung mengelus kepala Eru.
“Haduhh,
adikku manis sekali.. ❤,” Lalu kak Loan langsung
memelukku sambil terus mengelus kepalaku, “Sudah seharusnya kakak melindungi
adiknya kan,”
“Huhhh,
aku akan tetap belajar menggunakannya,” lalu Eru melepas pelukan Loan dan
mencoba mengeluarkan skill yang muncul di kepalanya saat pertemuannya dengan
Light.
Eru pun
mengarahkan tongkatnya ke batu besar yang ada di dekat sana dan diapun menarik
nafas dalam-dalam.
“....
Holy Burst!!” Sebuah simbol magic rune berwarna keemasan muncul dari depan
tongkatku dan dari situ muncul bola-bola sinar kecil yang meluncur secara tidak
terkontrol ke depan dan menyebabkan padang rumput di sekitar batu besar
tersebut bolong. Eru tercengang, “... ehe, aku tidak bisa mengontrolnya kak..,”
Kak
Loan yang melihatnya pun hanya bisa terdiam, “Eru, kamu memang butuh banyak
latihan..,”
“Tapi
kak.., aku harusnya bisa yang ini,” Eru mengarahkan tongkatnya ke Kak Loan, “..
Heal!!,” cahaya putih menyinari kak Loan, dan staminanya pun pulih kembali.
“Terima
kasih Eru, kamu sudah berusaha dengan baik,” kata Loan tersenyum sambil
mengelus kepala Eru lagi.
“Hehe,
aku akan berusaha untuk tidak merepotkan kak Loan,”
Hari
semakin gelap dan mereka berdua pun memustuskan untuk beristirahat, Loan
langsung membangun tenda dan Eru mencari kayu bakar untuk api unggun. Setelah
membangun tenda, sementara Eru menyiapkan api unggun, Loan memburu hewan untuk
mereka makan malam.
Setelah
semuanya selesai, matahari pun telah terbenam dan malam pun tiba. Eru dan Loan
duduk mendekati api unggun untuk menghangatkan diri dan membakar hasil berburu.
Mereka
pun menyantap makan malam mereka sambil ngobrol.
“Eru,
apa yang akan kamu lakukan setelah kita menyelesaikan tugas di Symphnoph?”
“Hmm,
tidak tau.., aku masih belum memikirkannya..,”
“Kamu
ga mau bertemu Ash lagi?”
“.....,
aku rasa sekarang dia pasti benci padaku, disaat ulang tahun ke 12 ku, aku ga
menepati janjiku untuk bertemu dengannya,”
“Aku
yakin dia ga menyalahkanmu Eru,”
“Semoga
saja kak,...,” kata Eru murung sambil memegang anting pemberian Ash kepadanya.
Setelah mereka selesai makan Eru membereskan semua sisa-sisa makanan yang ada
dan menambah kayu untuk api unggunnya.
“Eru
sebaiknya kamu tidur, aku akan berjaga diluar,”
“Baik
kak, selamat malam J,” Eru pun
masuk ke tenda dan tidur dengan nyenyak.
Saat
itu Ash sedang mengobrol dengan ayahnya,
“Ash,
sudah saatnya kita menyerang wilayah Nymph dan menjadikannya milik Shadow,”
“Ayah,
sudah aku bilang, aku tidak suka berperang..,”
“Tapi
kita akan memenangkan peperangan ini Ash, kita harus menang dan kamu akan
memimpin seluruh wilayah Algeldevina ini dengan istrimu kelak, yang akan aku
pilihkan untukmu,”
“Ayah!
Aku juga sudah bilang, aku tidak mau dijodohkan!” lalu Ash pun keluar ruangan
dan kembali ke kamarnya.
“ASH!”
ayahnya pun berteriak keras memanggil Ash.
Di
kamarnya pun, Ash memegang antingnya yang sepasang dengan Eru, “Eru, aku akan
selalu menunggumu..,”
Eru
yang tertidurpun bergumam dan mengeluarkan airmata seakan apa yang dikatakan
Ash tersampaikan padanya, “Ash..,”
Pagi
pun tiba, dan mereka pun beres-beres, lalu mereka langsung melanjutkan
perjalanan mereka menuju Aquatic Port. Selama perjalanan tersebut seperti biasa
Loan melindungi Eru dari monster dan Eru menyembuhkan Loan dengan Magic nya.
Tiba-tiba
ada monster yang hendak menyerang Loan dari belakang.
“Kak
Loan!!” Eru mengarahkan tongkatnya ke monster tersebut, “Sword of Light!!”
Muncul 3 pedang yang bersinar di atas monster itu dan langsung menusuknya. Setelah
itu Eru langsung terduduk, dan merasa panik.
“Eru!!
Kamu tidak apa-apa?” Loan langsung berlari ke tempat Eru.
“.. Aku
pikir, kak Loan akan terluka,” Eru terisak dan menangis..
“Sudah,
sudah, tidak apa-apa Eru,” Loan memeluk Eru dan mengusap-usap punggungnya.
Setelah itu mereka langsung melanjutkan perjalanannya dan akhirnya
sampai di Aquatic Port sebelum siang hari.
0 comments: